Nostalgia Bermain Tamiya Black Saber

Ngomongin tentang Tamiya saya rasa hampir semua kalangan umur menikmati serunya bermain tamiya. Di daerah saya sendiri di pinggiran kota jakarta, depok - Jawa barat; bermain tamiya merupakan permainan musiman yang biasanya dimainkan oleh usia saya waktu kecil disaat bulan ramadhan. Hampir setiap hari di kala itu saya rajin datang ke toko mainan hanya untuk melihat mainan tamiya ini melaju cepat di lintasan. Saat itu saya belum mampu beli mainan Tamiya yang brandnya original tamiya, saya hanya mampu membeli Auldey yang merupakan brand dari china.

Saat itu biasanya bermain tamiya di rumah teman saya yang kebetulan memiliki lintasan yang bisa balapan dua tamiya. Dengan menggunakan baterai ABC karena budget pas pasan, hati sangat riang gembira karena melihat si tamiya auldey saya berlari cepat yang menurut saya cepat sekali versi saya.

Ditambah stasiun TV rcti menayangkan film Tamiya lets and go membuat para penghobi tamiya semakin menjamur. Film Lets and Go sendiri menceritakan adik dan kakak yang hobi bermain tamiya dan bermimpi untuk memenangkan kejuaraan WGP (World Grand Prix). Sehingga film ini kebawa disaat bermain tamiya untuk memerankan tokoh masing-masing. Dan saya pun ikut membeli tamiya tsb dengan magnum saber andalan saya walaupun brandnya bukan dari Tamiya.

Bertumbuh dewasa di tahun 2005an semakin aktif ke tempat mainan di mall besar di jakarta untuk sebatas melihat perkembangan mainan, ternyata komunitas tamiya masih konsisten sampai saat ini dan semakin takjub dengan kompetisi yang diadakan oleh pihak toko khusus tamiya dalam mengadakan event. Event hadiahnya pun tidak tangung-tanggung sampai belasan juta di jaman itu merupakan hadiah yang sangat besar.

Lalu ditahun 2012an saya mencoba tertarik untuk mulai keinginan membeli Tamiya karena saya sudah memiliki penghasilan. Tentunya untuk merasakan membeli tamiya asli dan ingin merakitnya serta ikut balapan dengan pecinta tamiya. Pilihan saya jatuh ke Tamiya Black Saber milik Futoshi Kurosawa yang memiliki badan besar di film lets and go. Disaat itu Tamiya sendiri memiliki chasis yang terkenal dengan super 1 chassis. Setelah membeli Tamiya Black Saber tersebut sampai di rumah, ternyata saya hanya merakitnya dan mendiamkan sampek tahun 2023.

Alasan saya tidak melanjutkan untuk mencoba dimainkan lintasan karena saat itu saya lagi sibuk dengan deadline kerjaan dan banyak melakukan dinas ke luar kota jakarta, sehingga hobi tersebut terbengkalai. Dan ada keinginan kembali disaat saya melihat beberapa kali kompetisi tamiya di bsd dimana kompetisinya saya rasa sudah skala profesional, dimana pertandingannya ada sebutannya kejurda dan kejurnas yang dimana pesertanya bukan kaleng - kaleng dan hadiahnya sangat membagongkan bisa sampai 80jutan bahkan lebih.

Akhirnya saya mencoba membuka box tamiya black saber saya ke salah satu tempat bermain tamiya di QBIC BSD - Jordan Toys dan saya meminta petugas toko disana untuk memberikan saya sparepart yang bisa saya tambahkan ke tamiya black saber super 1 chasis saya dan ternyata jawabannya cukup membuat saya tertawa karena ternyata tamiya black saber saya ini sudah ditinggalkan dan tidak lagi diproduksi karena sudah diupgrade ke chasis super 2, MA chasis, ar chasis, vs chasis dsb. Sehingga saya hanya bisa menambahkan sisa-sisa part yang bisa dimasukkan ke dalam Tamiya generasi lama ini.

Lalu saya coba membeli batere dan dimano dan saya mainkan di lintasan panjang. Sangat puas karena bisa menikmati masa nostalgia yang belum kesampean waktu masa kecil. Dan dikarenakan jenis tamiya saya chasisnya sudah tidak bisa dimaksimalkan, akhirnya saya membeli tamiya lagi yang bisa saya jadikan super kencang. Itulah sekilas hobi saya di tamiya, saya akan melanjutkan merakit dan mencoba untuk kesampean dalam berkompetisi. Ditunggu kembali cerita JDlines selanjutnya.