Pacaran Beda Agama

Cinta itu buta, kata-kata ini yang sering muncul ketika kita memadu kasih dengan pasangan yang kita miliki. Sering kali cinta selalu datang dengan tiba-tiba ketika melihat lawan jenis yang kita suka terlintas atau bertemu disuatu tempat. Tanpa mengenal perbedaan tiba-tiba bisa langsung mengubah suasana hati yang tadinya biasa-biasa saja menjadi perasaan yang berlebih yang sangat sulit dijelaskan dengan kata-kata.

Cinta itu layaknya virus yang bisa membuat kita menjadi melakukan hal-hal yang diluar akal sehat, seperti susah tidur, deg-degan, panik, cemas dan khawatir ketika perasaan itu muncul didekatnya bahkan setelah menjalin hubungan cinta. Akan tetapi sering kali ketika melewati perasaan cinta tanpa tidak menyadari adalah perbedaan diantara pasangan yang menjalin suasana kasmaran.

Perbedaan yang sering terjadi dipasangan khususnya di indonesia adalah pacaran beda agama, yang dimana sangat sulit untuk dimengerti dan selalu sulit untuk mencari jalan keluarnya, dikarenakan bukan hanya menyangkut masalah pasangan melainkan dari pihak keluarga masing-masing. Dimana di indonesia sendiri masih menjunjung tinggi menikah dengan satu agama tidak bisa beda agama.

Keadaan ini membuat pasangan yang sudah berjalan lama atau mau ke tahap serius selalu gagal akibat perbedaan yang terjadi antar pasangan. Belum lagi ego masing-masing yang sulit untuk menerima perbedaan dan menginginkan ego masing-masing. Ditambah lagi dari perbedaan suku, ras dan juga status ekonomi membuat hubungan cinta yang terjadi diawal seperti memudar dan malah berhenti ditengah jalan. Komitmen yang dibuat bersama seakan lupa lenyap dan menguap seperti tidak pernah terjadi sebelumnya.

Akan tetapi tidak sedikit pasangan yang berbeda agama pada saat kasmaran atau terjebak romansa cinta perbedaan tersebut bukan menjadi penghalang ini bisa dilihat banyak juga yang berhasil ke tahap pernikahan dan langgeng sampai sekarang, memang membutuhkan rasa menghargai perbedaan cukup tinggi untuk menerima satu sama lain dan terutama dari pihak keluarga. 

Menurut kamu bagaimana bila ini terjadi di kamu? atau sedang menjalaninya? apakah di era digital ini yang semua informasi mudah diakses dan terkoneksi menjadi bukan penghalang utama?