5 Minuman Alkohol Lokal di Indonesia

Indonesia memiliki banyak makanan dan minuman tradisional yang masih lestari hingga sekarang. Salah satu minuman yang mengangkat kearifan lokal adalah alkohol. Terdapat 5 minuman alkohol lokal dari berbagai penjuru daerah tanah air.

Kenikmatan alkohol tradisional ini tak perlu diragukan lagi. Rasanya yang unik membuat alkohol tradisional ini sering diburu pecinta alkohol.

1.  Arak Bali

Arak Bali terbuat dari hasil penyulingan kelapa. Alkohol ini merupakan perpaduan antara beras dan nira. Kadar alkoholnya cukup tinggi dan apabila tak biasa meminum alkohol, maka akan mampu menyebabkan mabuk walau hanya minum seteguk saja.

Ini karena setelah proses destilasi dilakukan, ternyata kadar alkohol pada arak Bali bisa mencapai 30-50% ABV. Selain dari kelapa, arak Bali ini juga ada yang berasal dari beras merah. Sejak 2020, arak Bali legal diperjualbelikan dan bahkan ada rencana untuk menyelenggarakan festival arak Bali.

2. Moke

Jika ingin mengunjungi Flores, khususnya kabupaten Sikka, maka sempatkan untuk mencicipi Moke. Moke merupakan alkohol yang terbuat dari irisan buah lontar. 

Minuman ini juga simbol persaudaraan antar warga yang sudah ada secara turun-temurun. Bahannya biasa langsung dari tandan kemudian diamkan hingga berhari-hari. Harga setiap botolnya hanya seharga Rp60.000 saja.

3. Tuak

Tuak sudah ada sejak zaman Belanda dan pemasarannya secara berkeliling. Minuman ini terbagi atas dua golongan, yakni tuak nira dan tuak beras. Tuak ini dikenal di daerah Madura dan menggunakan gula dalam proses pembuatannya.

Dahulunya tuak berfungsi untuk menghangatkan badan yang sedang kedinginan. Dalam pembuatannya pun tak jarang dicampur dengan irisan buah-buahan. Minuman ini juga terkenal di beberapa area Asia lainnya dengan nama yang berbeda-beda.

4. Sopi

Maluku juga mempunyai minuman alkohol bernama Sopi. Minuman ini dulunya berasal dari kata Belanda yaitu zoopje, artinya adalah alkohol cair. Sopi berasal dari fermentasi enau yang telah melewati destilasi. Kadar alkoholnya mencapai 30 % dan termasuk minuman keras golongan C.

5. Ballo

Ballo biasa tersaji dalam gelas bambu. Minuman keras ini berasal dari Sulawesi Selatan dengan rasa manis yang cukup kentara. Pembuatannya sendiri memanfaatkan getah pohon lontar. Warnanya putih seperti susu sapi.