Aku Dia dan si Fino

Entah sudah berapa ribu jam waktu ku habiskan dengannya, entah sudah berapa ratus purnama yang ku lalui dengannya juga. Tak pernah ada rasa bosan dan jenuh. Apalagi tepat hari ini, kebersamaanku dengannya memasuki 3 tahun. Usia yang lumayan lama jika diibaratkan dengan “relationship goals” pada masa kini.

Senyum-senyum sendiri dari pagi, semangat menyambut hari yang penuh misteri. Tak sabar bertemu dengannya,karena hanya dialah satu-satunya motivasi ku dipagi hari saat mata masih enggan terbuka. Hanya dia satu-satunya yang mengerti apa yang aku mau. Sosok yang tidak kutemukan pada yang lain. Ibarat perangko yang selalu menempel pada surat, mungkin itulah pribahasa yang menggambarkan hubunganku dengannya saat ini. “emang ga pernah berantem?” pertanyaan kerap kali muncul, pasalnya mereka melihat aku dan dia hampir selalu baik-baik saja. 

Rasa nyaman itu datang dengan sendirinya, apalagi selama bersama dia aku merasa lebih percaya diri dari apapun.  Oh iya, rasanya tak adil jika belum ku kenalkan dia pada kalian. Bolehkah aku mendeskripsikannya? Sosok yang tiga tahun ini menemani hari disetiap detik kehidupanku. Aku tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika diriku  tanpa dirinya.

Baiklah, sedikit malu-malu tapi mau aku akan perkenalkan “dia”. Ya, namanya Fino. Pertengahan 2015 aku mengenalnya dan memilih dia untuk bersamaku. Kubeli dia dari dealer Yamaha Thamrin Brothers yang dekat rumahku. Dia adalah “matic” yang tampan dari Yamaha dengan design retro modern berbentuk skutik klasik yang menarik. Fino selalu meberikan kenyamanan bagiku, dimana aku tidak perlu berpusing-pusing ria untuk memikirkan keamanannya. 

Pasalnya, Fino tersedia fitur berteknologi modern seperti smart lock system, smart side stand switch dan Integrated key shutter sehingga keamanan terjaga. Tak hanya itu, untuk seorang rantauan seperti aku sangat perlu menghemat pengeluaran, dimana bersama Fino aku tidak perlu banyak mengeluarkan uang. Dengan kapasitas tangki yang besar membuat Fino semakin hemat dalam bahan bakar dan tenaganya yang bertenaga karena sudah dilengkapi dengan teknologi bluecore.

Fino juga sangat ramah lingkungan. Sebelum bersama dia, aku tidak merasakan ini. Fino ku rawat dengan baik. Setiap satu atau dua bulan sekali aku membawanya ke “salon”  untuk ganti oli dan perawatan lainnya. Tak pernah mengecewakan bahkan selalu membahagiakan. Terimakasih Fino untuk 3 tahun ini, untuk berjuang di kota perantauan bersamamu ternyata tak menyulitkan dan tidak menyeramkan seperti yang aku kira. Semoga kita akan terus bersama hingga tahun-tahun selanjutnya.

Cerita dari Zelika Apriliani - anak UNSRI Palembang yang suka dengan menulis