The Equator Monumen di Pontianak
Ada yang tahu tidak apa yang menjadi khas di Pontianak? Pastinya setiap daerah memiliki makanan khas pontianak, baju khas, logat khas, dan lain-lain. Tetapi, untuk kali ini yang ingin dibahas mengenai Pontianak yaitu The Equator Monument.
Sebelumnya, diantar seluruh negara hanya ada 12 yang menempati di garis khatulistiwa, sementara untuk kota-kota yang sangat banyak hanya ada satu kota yang tepat menduduki garis khatulistiwa, yaitu Pontianak ibukota provinsi Kalimantan Barat sebagai satu-satunya kota di dunia yang terletak tepat di garis khatuliswa.
Apa itu The Equator Monument?
The Equator Monument awalnya dibangun dengan empat pilar kayu ulin. Kayu ulin secara lokal diperoleh dan dibangun untuk menjaga panah sebagai simbol. Dibangun kembali 10 tahun kemudian oleh arsitek Silaban yang mengubah dari pilar kayu ulin menjadi sebuah monumen yang permanen.
Dua kali setahun, di Kalimantan Barat terjadi matahari tepat berada dititik puncaknya yang mengakibatkan tidak adanya bayangan. Puncaknya tersebut yaitu di Vernal Equinox (21-23 Maret) dan Autumnal Equinox (21-23 September). Peristiwa ini selalu diperingati oleh masyarakat setempat dan menikmati momen tanpa bayangan selama lima menit.
Untuk menuju ke The Equator Monument, anda bisa menggunakan taksi, angkutan umum, sewa mobil atau sewaan ke tepi barat Pontianak. Anda akan mencapai distrik yang disebut Siantan. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah jembatan yang menyeberangi Sungai Landak yang berarti Anda telah menyeberangi sungai Kapuas dan berada di sisi lain kota. Monumen ini hanya 5 KM di ujung utara kota. Dari ujung utara kota ataupun dari Transera Hotel Pontianak, anda bisa mencapai tujuan sekitar 30-40 menit karena lalu lintas menuju The Equator Monument terbilang padat.
The Equator Monumen di Pontianak
Reviewed by JDLines
on
13.03.00
Rating:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar