Mengapa Bambang Widjojanto ditangkap?

Hari ini masyarakat Indonesia dibuat heboh dengan peristiwa penangkapan wakil ketua KPK Bambang Widjojanto oleh pihak kepolisian. Kejadian penangkapan ini terjadi ketika wakil ketua KPK tsb mengantarkan anaknya yang hendak pergi ke sekolah pada pagi hari.

Kejadian ini membuat semua portal Website di indonesia dan social media membicarakan peristiwa penangkapan wakil ketua KPK tsb. Dan menjadi viral dan "trending topic" #SaveKPK serta urutan pertama trend google saat ini.

Berita ini menjadi heboh dikarenakan KPK yang sedang gencar - gencarnya menyelidiki kasus calon kapolri saat ini Budi Gunawan yang terkena kasus rekening tidak wajar. Alasan penangkapan Bambang Widjojanto dikarenakan menjadi tersangka dugaan keterangan palsu sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Waringin 2010.

Penangkapan wakil ketua KPK yang terjadi setelah 2 hari sebelumnya Budi Gunawan dijadikan tersangka oleh KPK. Kadiv Humas Polri Irjen Ronny F Sompie di Mabes Polri mengatakan bahwa "Ini kasus cukup lama, namun masyarakat melaporkan kepada Bareskrim Polri baru pada tahun 2015," Jakarta, Jumat (23/1)  

Ketika ditanya kembali mengapa kasus lama baru dilaporkan sekarang, Ronny menyebut tidak tahu. "Kita tidak tahu kenapa masyarakat baru melaporkan. Namun, kita memproses sesuai fakta yang ada. Saksi mengatakan tersangka BW menyuruh memberikan keterangan palsu di depan sidang MK," kata Ronny.

Seperti diberitakan di media cetak, televisi dan portal Website, Bambang dijerat oleh pasal 242 jo pasal 55 KUHP. Ancaman maksimal pasal ini adalah 7 tahun penjara. Kini status Bambang masih diperiksa secara intensif oleh Bareskrim Polri.

Apakah akan terjadi kembali Cicak versi Buaya jilid 2 nantinya? yaitu KPK dengan Polri? kita berharap tidak ada hubungannya dengan masalah tersebut. Dan semoga KPK dan Polri tetap menjadi partner yang baik untuk menangkap para koruptor yang sangat meresahkan di bumi pertiwi ini. Kita berharap KPK juga selalu bersinergi dengan Polri agar dapat mengurangi kasus korupsi yang dapat mengubah bangsa Indonesia menjadi dapat hidup dengan sejahtera dan bermartabat.

sumber : tempo.com